BTS: Seperti Apa Pekerjaan Ethical Hacker Saat Pentest?

Hacker – Nama ethical hacker biasanya selalu terdengar misterius. Banyak orang membayangkan bahwa ethical hacker sebagai sosok yang bekerja dalam gelap, dikelilingi monitor dan kode yang terus bergerak. Namun kenyataannya, pekerjaan mereka jauh lebih terstruktur, jauh lebih bertanggung jawab, dan jauh lebih penting dari sekadar “meretas sistem”. Ethical hacker bekerja untuk melindungi, dan setiap langkah yang mereka ambil adalah bagian dari upaya besar menjaga perusahaan tetap aman dari ancaman digital.

Semua dimulai bukan dari layar komputer, melainkan dari ruang meeting. Sebelum melakukan pengujian apapun, ethical hacker berdiskusi dengan klien untuk menetapkan ruang lingkup pekerjaan dan aturan main yang harus dipatuhi. Mereka harus tahu sistem mana yang boleh disentuh, mana yang tidak, jam berapa pengujian boleh dilakukan, risiko apa yang harus dihindari, hingga apa yang menjadi tujuan akhir. Tanpa kesepakatan tersebut, pengujian bisa mengganggu operasional perusahaan, bahkan melanggar hukum. Jadi, fase tersebut menjadi fase awal yang krusial agar pekerjaan berjalan aman dan sesuai kebutuhan.

Setelah batasan dan arah kerja jelas, ethical hacker mulai mengumpulkan informasi. Banyak dari proses tersebut tidak terlihat mencolok, ethical hacker bekerja seperti detektif yang mengamati target dari kejauhan. Mereka memetakan jejak digital perusahaan, mengidentifikasi domain, mengamati server, melihat teknologi apa saja yang digunakan, hingga memeriksa aset yang terekspos di internet. Semua dilakukan dengan diam-diam. Pada tahap tertentu, mereka mulai menyentuh sistem secara aktif: melakukan pemindaian, mengidentifikasi service yang berjalan, dan memeriksa konfigurasi yang tampak dari luar. Dari situlah puzzle awal mulai terbentuk, yang menggambarkan bagaimana sistem bekerja dan di mana potensi kelemahannya.

Ketika informasi cukup, ethical hacker akan menilai apakah ada celah yang bisa menjadi pintu masuk bagi penyerang. Tools keamanan dijalankan untuk memetakan kerentanan, dari software yang sudah usang, port yang masih terbuka, konfigurasi default yang berisiko, hingga celah dalam aplikasi web. Namun pekerjaan tersebut tidak berhenti pada hasil tools semata. Ethical hacker harus memastikan apakah celah itu benar-benar dapat dimanfaatkan, seberapa parah dampaknya, dan apa konsekuensinya bagi bisnis. Mereka menganalisis satu per satu, menyaring temuan, dan menentukan mana yang pantas untuk diuji lebih jauh.

Kemudian tibalah tahap yang tidak kalah penting, yakni eksploitasi. Pada tahapan tersebutlah, ethical hacker mencoba menembus sistem menggunakan celah yang sudah mereka temukan. Tetapi berbeda dengan penjahat siber, mereka melakukannya dengan penuh kehati-hatian. Tidak boleh ada kerusakan, tidak boleh ada data hilang, dan tidak boleh mengganggu operasional. Setiap perintah yang dijalankan harus terukur dan bertanggung jawab. Namun di balik kehati-hatian itu, sekaligus menjadi tahapan dimana kreativitas dan pengalaman ethical hacker diuji. Mereka mencari cara untuk masuk, meningkatkan akses, dan membuktikan dampak dari sebuah celah. Semuanya tanpa meninggalkan jejak berbahaya!

Jika akhirnya berhasil masuk, pekerjaan mereka belum selesai. Ethical hacker kemudian mengeksplorasi sejauh apa akses itu bisa digunakan oleh penyerang sungguhan. Mereka menguji apakah akun bisa diambil alih, apakah data sensitif dapat diakses, atau apakah celah tersebut bisa digunakan untuk menembus jaringan internal yang lebih dalam. Semua dilakukan hanya untuk membuktikan risiko (bukan mengeksploitasi lebih jauh). Setelah selesai, mereka membersihkan sistem dari pengujian. Tidak boleh ada file tertinggal, tidak boleh ada akun sementara yang lupa dihapus, dan tidak boleh ada pintu belakang yang sengaja atau tidak sengaja masih terbuka.

Namun, pada akhirnya…

Nilai terbesar dari pekerjaan ethical hacker bukan terletak pada kemampuan mereka menembus sistem, tetapi pada kemampuan mereka menjelaskan semuanya. Setelah seluruh proses selesai, mereka menyusun laporan yang detail namun mudah dipahami. Laporan tersebut yang membantu perusahaan memahami apa yang salah, apa dampaknya, dan bagaimana memperbaikinya. Mereka memberikan bukti nyata, menjelaskan cara eksploitasi dilakukan, dan memberikan rekomendasi yang bisa segera diterapkan. Tidak berhenti di situ, mereka juga presentasi langsung kepada tim IT, manajemen, atau blue team agar semua pihak benar-benar memahami risiko yang dihadapi.

Dari luar, pekerjaan ethical hacker terlihat seperti dunia penuh kode cybersecurity. Tetapi jika dilihat lebih dekat, ethical hacker adalah pekerjaan yang menggabungkan logika, kreativitas, kehati-hatian, dan rasa tanggung jawab. Mereka menjaga agar perusahaan tetap selangkah di depan para penyerang, menemukan celah sebelum menjadi ancaman nyata. Para ethical hacker seperti penjaga “tak terlihat oleh mata”, yang bekerja di balik layar, agar perusahaan tetap aman di dunia digital yang semakin kompleks. Tim ahli/konsultan PT Xynexis International siap menjadi mitra strategis bagi perusahaan dalam menghadapi kompleksitas ancaman siber, melalui layanan penetration test yang terpercaya. Dapatkan pendampingan terbaik dari Tim Xynexis untuk memperkuat pertahanan digital dengan segera, ya!

Related Articles